JENIS-JENIS EMOSI
Pembagian jenis emosi menurut ilmu psikologi ada bermacam-macam tapi di sini kita bahas yang umum-umum saja yang masyarakat sudah biasa di kenal. Sudah kita ketahui bahwa Allah menciptakan segala sesuati baik di langit dan bumi selalu berpasang-pasangan. Contohnya ada baik, ada buruk, ada benar ada salah, ada siang dan ada malam. Semua yang Allah ciptakan berpasang-pasangan ini agar terjadi keseimbangan alam dalam bahasa agama disebut dengan“ Tawajun” sebab dengan keseimbangan ini oleh para ahli disebut dengan istilah Zero/nol . Begitu juga dalam masalah emosi Allah ciptakan berpasang-pasangan ada emosi positif ada emosi negative dan ada keseimbangan antara emosi negative dan positif yang disebut dengan Zero Mind. Pendefinisian positif dan negatife ini tindak dalam kaca mata mana yang paling baik dan buruk karena kedua emosi ini dibutuhkan, justru yang harus di cari adalah bagaimana mewujudkan keseimbangan antara kedua emosi itu. Seperti sebuah neraca/timbangan, dimana disebut seimbangan bila antara jumlah keduanya adalah sama. Bila salah satu lebih berat kepada yang lain maka itu disebut dengan tidak seimbang. Seperti dalam firman Allah dalam Surat Al-Mulk ayat 3:
Artinya : “ Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?”
Begitu juga dalam hal emosi bila kecendrungan emosi ini timpang atau tidak seimbang tidak perduli kepada yang positif atau yang negatif. Ketidak seimbangan ini bila terjadi dalam waktu lama akan menyebabkan gangguan emosional yang tidak stabil yang menyebabkan tingkat stress yang tinggi dan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan krisis kepribadian.
Oleh karena itu tujuan penulisan buku ini adalah agar potensi emosi negatif dan positif dalam keadaan seimbang. Keseimbangan emosi ini lah yang sebenarnya di ajarkan Islam melaui Al-qur’an dan contoh-contoh aplikasinya yang di praktekan oleh jungjungan kita Nabi Muhamad SAW melaui hadist atau sunnahnya baik beliau contohkan berupa ucapan atau ajaran atau pun melalui keteladan. Karena jenis emosi banyak sekali bahkan ada seorang ahli menyatakan ada puluhan bahkan mungkin lebih. Tapi penulis menyajikan emosi yang dominan dan pokok dimana emosi ini bisa berpengaruh atau menjadi jenis-jenis emosi yang lain yang merupakan kembangan dari emosi ini.
Seperti sudah dijelaskan sebelunya bahwa emosi terbagi tiga yaitu emosi Positif, negatif, dan Zero yang merupakan keseimbangan antara dua emosi itu tadi. Seperti table di bawah ini :
POSITIF
|
ZERO
|
NEGATIF
|
Senang
|
Bahagia
|
Susah
|
Cinta
|
Ikhlas
|
Benci
|
Gembira
|
Syukur
|
Sedih
|
Berani
|
Tenang
|
Takut
|
Sayang
|
Sabar
|
Marah
|
Mari kita bahas emosi positif dan negatif saja untuk emosi Zero kita bahas pada Bab selanjutnya tentang manajemen pengendalian Emosi :
a. Senang dan susah
“Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.”( QS: Al-Israa’:83)
Ayat diatas seperti penjelasan sebelumnya bila sifat manusia memiliki kecendrungan salah satu sifat dengan yang lainnya lebih dominant akan mengakibatkan ketimpangan atau gangguan emosional yang cukup parah. Itulah sifat manusia bila mendapat kesenangan dia sombong, bila ditimpa kesusahan dia putus asa.
Timbul pertanyaan sebetulnya kesenangan dan kesusahan itu apa sih. Sebetulnya senang dan susah adalah masalah permainan pikiran atau persepsi kita. Kesenangan atau kesusahan adalah pikiran kita yang masih di belungggu oleh kacamata untung rugi, benar atau salah, baik dan buruk. Kita mengganggap itu sebuah kesenangan bila menguntungkan kita dan menganggap kesusahaan bila itu merugikan kita, Kita mengganggap itu sebuah kesenangan bila membenarkan kita dan menganggap kesusahaan bila itu menyalahkan kita, Kita mengganggap itu sebuah kesenangan bila baik untuk kita dan menganggap kesusahaan bila itu buruk untuk kita.
Bila kita bisa melepaskan belenggu tadi itulah yang disebut dengan bahagia tadi. Sebab kadang persepsi kita tadi boleh jadi yang menurut kita baik belum tentu di mata Allah. yakinlah bahwa semua pemberian Allah baik menurut kaca Mata kita menguntungkan atau merugikan adalah kebaikan kita seperti dalam Firman Allah Surat Al-BAqarah ayat 216:
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Yakinlah kesenangan itu adalah sebuah ujian bagi kita dan kesusahaan itu adalah gemblengan buat kita supaya hidup kita lebih baik. Seperti dalam Firmannya :
“ Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar[1031].”(QS:An-Nuur:11).
Kita harus paham bahwa hidup kita adalah untuk beribadah dalam arti semua tindakan atau amal-amal kita hanya semata-mata kepada Allah saja tanpa pamrih dan syarat apapun bukan untuk mencari kesenangan, kalau hidup kita hanya untuk mencari kesenangan, maka tuhan kita sudah berganti bukan Allah lagi melainkan sebuah kesenangan. Juga yakinlah dan pahaminya bahwa hidup kita di dunia hanya sementara saja dan ada yang lebih baik dari sebuah kesenangan.
Seperti dalam Firman Allah Surat Al-An’aam 32“ Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka[468]. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?”
Ada ciri sesuatu itu adalah sebuah kesenangan yaitu sesuatu yang di inginkan, bila yang diinginkan diperoleh dia senang dan bila tidak diperoleh dia merasa kesusahan. di inginkan. Jadi bisa disimpulkan bahwa kesenangan adalah sessuatu yang diinginkan . Untuk apa kesenangan yang dinginkan itu bila sudah di peroleh :
1. Untuk dinikmatinya
2. Di ingat-ingat
3. Untuk diambil Manfaatnya
4. Untuk diulanginya kembali
Kesenangan hidup didunia dalam Al-quran dalam surat Al-Imran ayat 14 :
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”
“Dan kesenangan-kesenangan yang mereka menikmatinya,(Qs:Ad-Dukhaan:44)
Ayat diatas menjelaskan beberapa kesenangan yang di inginkan manusia adalah wanita/pria, anak dan harta yang banyak. Karena ketiga kesenangan itulah yang selalu ingin kita peroleh untuk dinikmati, diambil manfaatnya dan diulang-ulang kenikmmatinya bila ketiganya tidak kita peroleh maka kita akan merasa kesusahan..
b. Cinta dan benci
Dua kata ini dikenal tapi banyak orang tak memahami akan kedalaman esensi cinta itu. Cinta adalah salah satun emosi dasar manusia, cinta adalah salah satu emosi dan dimana emosi itu adalah sebuah perasaan . Cinta yang dibicarakan disini bukanlah cinta dalam arti yang hakiki karena cinta yang hakiki adalah milik Sang Pemilik Cinta itu sendiri yaitu Allah SWT. Tapi ada setets cinta yang benar yaitu cinta yang dilandasi ketulusan yang akan kita bahas pada bab manajemen pengendalian emosi.
Emosi cinta, apa yang dirasakan dan bentuknya seperti apa sih cinta itu. sebenarnya Cinta adalah perasaan senang dan ingin disenangkan cambur baur dengan perasaan memiliki dan ingin memiliki. Hal apa saja yang membuat manusia senang dan ingin dimilikinya, yaitu harta, anak, wanita, kekuasaan. Seperti firman Allah :
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”(QS:Al-Imran:14)
“Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”(Al-Imran:26)
Perasaaan senang dan memiliki inilah yang disebut cinta . Contohnya cinta pada lawan jenis, merupakan perasaan ingin disenangkan oleh pasangan kita, dan pasangan kita adalah milik pribadi yang harus menyenangkan, pasangan yang tidak menyenangkan di benci, di musuhi dan dicemburui. Kitalah yang selalu benar, dan pasangan yang salah, merasa harus dipentingkan, dihargai, dan didahulukan dari apapun dan siapapun. Ketika pasangan kita memaksakan kehendak pada kita, sedangkan kita kalah daya dan kuasa maka orang lain lah yang disalahkan sehingga menimbulkan kebencian dan kesedihan.
Begitu pun kepada harta akan ada perasaan memiliki dan senang, karena dengan harta yang banyak, dia bisa mengambil manfaat dan membeli kesenangan-kesenangan, dan kesenangan adalah sesuatu yang enak-enak, baik benda hidup maupun mati, baik yang nyata maupun yang abstrak. Untuk itulah harta dicintai. Bersusah-payah untuk mencari harta, siang malam untuk mencarinya karena ada kesenganan dalam mendapatkan hartanya dan menghitung-hitungnnya. Setelah terkumpul banyak bisa dibanggabangakan.
Begitupun kekuasaan banyak dicari karena dengan “kekuasaan” kita bisa mengendalikan menguasai siapapun atau apapun. Kekuasaan di keluarga misalnya, kitalah yang harus dihargai, dihormati atau di puja, jadi ada kesenangan dibalik kekuasaan itu. Oleh sebab itu maka kekuasaan begitu dicintai manusia. bila tidak dapat maka timbulah rasa benci.
c. Sedih dan gembira
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu."(QS: Fushshilat:30)
Sedih dan gembira adalah kelanjutan dari emosi cinta dan Benci . Sedih adalah perasaan kehilangan atau perasaan tak memiliki apa-apa, sedangkan gembira adalah perasaan memiliki segalannya. Kesedihan adalah sesuatu yang hilang yang terjadi pada masa lalu, sedangkan takut adalah perasaan kehilangan sesuatu yang akan terjadi di masa depan. Takut dan sedih inilah dalam ayat diatas menjadi tolak ukur keimanan seseorang seperti dijelaskan pada ayat diatas. Kehilangan ini refleksi dari terlalu mencintai sesuatu, dan sesuatu itu seperti pada ayat sebelumnya yaitu kecintaaan akan harta, anak, wanita(pasangan), dan kekuasaan. Dan perasaan kehilangan semua itu maka timbulah penyesalan , lalu munculah tangisan sebagai wujud refleksi dari kesedihan itu sendiri
Sedih sebetulnya adalah iba diri/ menangisi diri sendiri . Contohnya : kendaraan kita hilang di curi orang. Apa sebetulnya yang kita tangisi? Apakah kendaraan atau diri kita sendiri yang tak memiliki kendaraan lagi? Ditinggalkan pasangan atau disakiti pasangan, siapakah sebetulnya di tangisi? Apakah pasangan kita atau diri sendiri yang karena merasa kehilangan atau merasa teraniaya? Anak kita atau orang tua kita meninggal, siapakah yang kita tangisi? Apakah Orang tua kita atau anak kita? Ataukah diri sendiri yang merasa kehilangan?
Kesedihan dan kegembiraan adalah selalu datang silih berganti. Bergembira karena merasa memiliki segalannya. Begitu kepemilikan diambil timbulah kesedihan. Didapat lagi bergembira lagi, diambil lagi bersedih lagi. Itulah manusia.. Kesedihan sebetulnya menunjukan kelemahan, sedangkan kelemahan adalah pilihan untuk selalu kalah, kalah menghadapi kenyataan dan kehidupan. Padahal sebetulnya harta dan anak adalah ujian. Yakinlah semua itu adalah ujian seperti Dalam Al-qur’an:
“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.(QS:Al-Anfal:28)
d. Berani dan Takut
Takut adalah sebuah perasaan. Perasaan khawatir, cemas dan sesuatu yang akan terjadi di masa depan . Takut muncul karena kita tak memiliki kemampuan, kamampuan untuk menghadapi resiko dan masalah. Takut karena kita terlalu mencintai, karena mungkin sesuatu yang kita cintai akan hilang dimasa depan. Keberanian adalah perasaan siap untuk menghadapi masa depan. Karena kita merasa memiliki kemampuan, kemampuan untuk menghadapi resiko dan masalah. Takut menimbulkan keberanian dan keberanian menimbulkan ketakutan. Takut dan berani adalah dua sisi mata uang sifat manusia. Bila muncul rasa takut dia putus asa, bila muncul berani dia akan takabur.
Ketakutan adalah permainan pikiran. Pikiran membayangkan Sesuatu yang buruk yang akan terjadi. Karena kita tau mau kegagalan, tak mau menghadapi masalah, dan resiko padahal masalah, kegalalan dan adalah keniscayaan.
Takut juga karena kehilangan harta, anak, istri, dan kekuasaan. Keempat paktor inilah yang ditakutkan manusia dan manusia berani dengan berbagai cara untuk mendapatkannya.
e. Marah dan Sayang
Marah dan sayang adalah perasaan pengharapan sesuatu yang harus sesuai dengan apa yang di inginkan/harapkan . Marah timbul jika sesuatu tidak sesuai dengan harapan . Sayang timbul jika sesuatu sesuai dengan harapan . Kemarahan kepada apa? Kepada anak, harta, pasangan dan karena kekuasaan.
Contohnya :
Pada anak kita kita harus selalu ditaati ,diprioritaskan, dihargai ,ditakuti ,di ikuti semua keinginan kita bila tidak di ikuti muncul kemarahan, bila di ikuti muncul rasa sayang. Padahal marah dan sayang ternyata ada pamrih dibalik itu tanpa disadari oleh kita. Timbul pertanyaan pamrihnya apa “ya ketaatan dan penghargaan itu tadi”.
Expresi marah tergantung situasi dan kondisi. Marah cendrung di ekpresikan kepada yang lebih lemah kepada kita. Contohnya orang tua kepada anaknya, atasan kepada bawahannya. Sedangkan kemarahan kepada orang yang lebih kuat kita tahan. Karena kita takut bila expresikan akan berakibat buruk pada kita, biasanya diekpresikan dengan gunjingan, penahan emosi marah kepada yang lebih kuat cendrung ditunjukan ketidaksukaan yang lama-lama muncul sifat dendam yang suatu waktu dapat meledak.
Ekpresi marah diekpresikan bisa Verbal bisa juga non Verbal. Orang marah bisa dilihat dari:
• Suarannya meninggi
• Perilaku fisik seperti melempar, memukul bahkan diam
• Expresi muka cemberut, membuang muka dsb
• Dirasakan pribadi muka merah, jantung berdetak kencang disertai nafas yang tersengal-sengal.
Begitupun ekpresi sayang bisa juga non Verbal. Orang sayang bisa dilihat dari :
• Suarannya merendah dan halus
• Perilaku fisik seperti memeluk, mengusap, mengelus dsb
• Expresi muka senyum dan penuh perhatian
Ternyata sayang dan marah itu ada pamrih di baliknya yaitu yang halus sesuai apa yang diinginkan dan di harapkan . Contoh pada ayat di bawah ini :
“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah”.(QS:An-Nahl:58)
Pada ayat ini dijelaskan sesorang yang telalu berharap kelahiran anak laki-laki maka bila dia diberi anak perempuan di marah-marah. Bisa pada istrinya, keadaan, bahkan kepada Sang Pencipta.
Contoh lain dalam hal pembagian Zakat:
“ Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi) zakat; jika mereka diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi marah “ .(QS:At-Taubah:58)
Bersambung ke Bahasan ke 3 :
Berhala Emosi / Sang Penyembah Emosi